GORONTALO-(TERBITTOP.COM)-Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono mengungkapkan gerakan revolusi mental adalah satu integritas bahwa kita harus saling hormat menghormati sesama dan tidak monopoli didalam membantu rakyat. Karena itu revolusi mental adalah bagian dari supertim bukan superman tetapi adalah bagian dari kelompok masyarakat yang mempunyai niat suci dan berbicara dengan hati dan kasih sayang.
“Jadi revolusi mental adalah sesuatu yang memberikan satu integritas sebagai manusia.Integritas sebagai pemimpin bahwa apa yang kita kerjakan itu dalam satu super tim bukan superman. Bukan setelah menjadi bupati lima tahun sukses terus mau mendapat bintang, bukan itu.Tetapi menjadi pemimpin harus mau berbicara dengan hati dan kasih sayang. Dan Mau menerima rakyatnya membangun dengan hati dan kasih sayang,”tutur Prof Haryono Suyono saat menjadi pembicara dalam Sarasehan “Revoluasi Mental” yang digelar LLPM Universitas Muhamadiyah Gorontalo belum lama ini.
Hadir dalam sarasehan itu Direktur Kewirausahaan Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin,Walikota Gorontalo Marteh Taha, Rektor Universitas Muhamadiyah,Prof Nelson Pomalingo yang juga bupati Gorantalo terpilih serta Ketua Pokja Posdaya Provinsi Ny Idah Sahidah yang juga ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo.
Revolusi mental lanjut Prof Haryono adalah kebanggaan bangsa yang ingin dibangkitkan kembali oleh Presiden Jokowi, bahwa sebenarnya bangsa ini bisa kalau mau. “Namun kadang kadang kita itu males seperti menari poco. Maju satu langkah dan mundur satu langkah dan karena males kita tidak maju maju,”ungkapnya.Dan untuk itu sebagai pemimpin bisa mengajak rakyat dengan hati dan penuh kasih sayang, sehingga dengan hati, kasih sayang dan gotong rotong, rakyat akan tersenyum dalam satu sistem super tim bukan superman.
Dikatakan, revolusi mental itu bisa diubah tetapi kalau kita sebagai pemimpin berbicara hanya dengan kata intstruksi saja, maka hanya saat pemimpin itu ada rakyat mengikutinya, tepapi setelah pemimpin itu pergi maka semua akan dibabat dan ditinggalin rakyat.Oleh sebagai itu revoluasi mental adalah sesuatu yang memberikan integritas sebagai manusia, integritas sebagai pemimpin bahwa apa dikerjakan dilakukan dengan hati, kasing sayang dan dn gotong royong dalam satu super tim bukan superman.
Mantan Menkon Kesra Taskim serta Kepala BKKBN lebih jauh mengungkapkan pengalamannnya saat membangun dan menjadikan Provinsi Gorantalo serta provinsi Suawesi Utara sebagai kampium gerakan Keluarga Berencana Naisional di tahun 1979. “Dulu Posdaya hanya berkembang di pulau Jawa tetapi setela saya datang dan bertemu bupati Kualimo ternyata Posdaya bisa berkembang pesat di kabupaten tersebut,”ungkapnya.
Bahkan pengalaman sebelumnya ungkap Prof Haryono saat dirinya menjadikan Provinsi Suluwesi Utara dan Goranntalo sebagai kampium gerakan Keluarga Berencana nasional yang ternyata berkembang pesat di daerah ini. “Kurang dari dua tahun saya nobatkan Sulut sebagai provinsi yang program KB nya luar biasa saat itu termasuk kemudian di Gorontalo,”kata Prof Haryono. Bahkan selanjutnya pembentukan Posdaya yang disebut hanya di Jawa berkembang tetapi Posdaya telah gegap gempita terbentuk mulai dari kabupaten Kualimo hingga ke desa desa. Bahkan kini Posdaya sudah tersebar di 50 Kelurahan di Kota Gorontalo.
Walikota Gorontalo Marten Taha mengatakan Posdaya bukan saja sudah terima tetapi telah menjadi harapan masyarakat di daerah ini untuk meningkatkan perekonomian keluarga dari keluarga pra sejahtera menjadi sejahtera. “Untuk itu sebelum pembentukan Posdaya saya sudah mengirim 167 perangkat SKPD,Ketua Tim Penggerak ditingkat Kelurahan dan Kecamatan untuk belajar di Yayasan Damandiri mengikuti OST pemberdayaan masyarakat,”kata Marten.
Sehingga dalam waktu yang relatif tidak lama menurut Walikota Posdaya sudah berkembang pesat bahkan sudah ada produk Posdaya yang laku jual seperti kerajinan, makanan dan tas dan anjaman khas daerah serta pengolahan bank sampah yang mengubah barang laku jual yang setiap hari mengangkut hampir 2 ton sampah di kota Gorontalo.(ris)*