CIREBON-(TERBITTOP.COM)-Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat menuai kontroversi dari sejumlah masyarakat di negaranya. Kondisi ini juga berdampak kepada kekhawatiran ekonomi dunia. Tak terkecuali ekspor barang jadi hasil bumi Rotan di Cirebon.
Salah seorang eksportir rotan Cirebon, Zaenal Arifin mengatakan, optimistis kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat tak memengaruhi siklus ekspor rotan ke negara Paman Sam itu. Menurutnya, jika melihat dari efek pelemahan rupiah tentunya berpengaruh terhadap ekonomi di dalam negeri bukan kepada eksportir. Namun, kata dia, bukan berarti rotan peluangnya kecil, tapi justru sebaliknya.
“Untuk ekspor produk furniture, termasuk rotan di Amerika Serikat justru dianggap membaik. Namun, yang kerap menjadi kendala ekspor rotan Indonesia adalah dari dalam negeri Indonesia sendiri,” katanya, Jumat (18/11).
Ia mengatakan, beberapa kebijakan pemerintah dinilai masih mempersulit kelancaran ekspor rotan. Di antaranya, para eksportir harus memiliki SPLK dalam aktivitas usahanya di luar negeri. Menurutnya, kebijakan tersebut menjadi kendala, khususnya bagi eksportir berskala kecil.
“Sementara disatu sisi, pemerintah terus menggenjot sektor UKM untuk bisa berkembang, ini kan jadi semakin rancu. Beberapa eksportir rotan yang besar juga terus membantu eksportir lain untuk mengembangkan usahanya. Termasuk diantaranya para pengrajin,” ujar pria yang juga Dewan Penasehat DPP HIMKI itu.
Ia mengatakan, untuk Cirebon sendiri dalam hal ekspor furniture rotan masih paling banyak. Menurutnya, kemenangan Donald Trump terhadap isu secara langsung ke produk rotan tidak berpengaruh. Sebab, trend back to nature di Eropa makin kuat dan mendunia.
“Rotan produk ramah lingkungan, itu yang memberi nilai lebih dan sebenarnya tidak berdampak karena trend disukai akan meningkat. Di Indonesia sendiri penggunaan rotan semakin di galakkan. Dari mulai sekolahan sampai pemerintahan sudah diarahkan untuk menggunakan rotan,” katanya.(ts)