JAKARTA-(TERBITTOP.COM)-Enam orang tahanan KPK telah menyerahkan surat model A-5 KWK yaitu surat pemberitahuan daftar pemilih pindahan agar dapat mengikuti Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
“Sampai pukul 16.21 WIB terdapat 13 orang tahanan yang merupakan penduduk DKI Jakarta dan sudah ada 6 orang yang mengisi form Model A-5. Bagi yang belum menyerahkan form, masih dibuka kemungkinan sampai besok saat pemungutan suara,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Selasa.
Padahal ada 13 orang tahanan KPK yang merupakan penduduk DKI Jakarta dan punya hak untuk memilih.
“Sepertinya masih ada tahanan yang mau mengurus, besok kita lihat apakah masih ada yang mau menyerahkan form karena ada juga wartawan atau pegawai kalau ‘nyoblos’ di C-1 besok dengan syarat membawa form A-5,” tambah Febri.
Pencoblosan direncanakan dilakukan Rabu (19/4) pukul 10.00 WIB di gedung KPK Jalan HR Rasuna Said kav C1 dengan berkoordinasi dengan TPS 19 Kelurahan Karet Kecamatan Setiabudi.
Keenam orang yang sudah menyerahkan form A-5 itu adalah mantan anggota DPRD DKI, Mohamad Sanusi, yang sudah divonis 7 tahun penjara karena menerima suap dalam pembahasan peraturan daerah tentang reklamasi.
Kedua, karyawan PT Merial Esa, Muhammad Adami Okta yang merupakan terdakwa dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan monitoring satelit di Badan Keamanan Laut.
Ketiga, tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan rumah sakit khusus untuk pendidikan tahun anggaran 2009 di Universitas Udayana, Bali, Marisi Matondang.
Keempat, mantan anggota Komisi V DPR Andi Taufan Tiro, terdakwa kasus dugaan suap proyek di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kelima, Andi Zoelkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng yaitu terdakwa kasus dugaan korupsi proyek pembangunan, pengadaan, serta peningkatan sarana dan prasarana sekolah olahraga di Hambalang tahun 2010-2012.
Keenam, “Country Director” PT EK Prima Ekspor (EKP) Indonesia Ramapanicker Rajamohanan Nair yang sudah divonis 3 tahun penjara karena terbukti menyuap pejabat pajak.
Pada pilkada Jakarta putaran 1 pada 15 Februari lalu, tahanan yang menggunakan hak pilihnya juga hanya 6 orang.(ant)