SURABAYA-(TERBITTOP.COM)-Pemerintah Provinsi Jawa timur melalui Dinas Perikanan dan Kelautan mengalokasikan anggaran yang bersumber dari APBD (anggaran pendapatan belanja daerah) tahun 2017 sebesar Rp 4.733.277.000 untuk pekerjaan pembangunan breakwater dan pelindung breakwater Pelabuhan Perikanan Mayangan menjadi pelabuhan modern.
Kemudian dengan penyedia jasa PT Kharisma multi jaya dan Rp 1.900.000.000 untuk pembangunan Sarana Kerja Penunjang Operasional Pelabuhan UPT Mayangan Probolinggo yang di kerjakan CV Putra Perkasa dengan nilai kontrak Rp1.801.607.000 Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan Probolinggo di bangun sejak tahun 2000 dan telah diresmikan pada tanggal 29 desember 2007 oleh Presiden RI (Purn) Susilo Bambang Yudoyono di Pacitan.Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan bertujuan untuk mendukung usaha penangkapan ikan di pantai
utara Jawa timur,sehingga bisa meningkatkan produktivitas usaha penangkapan ikan dan industri pengolahan ikan,pemasaran hasil tangkapan nelayan lokal sehingga bisa mendongkrak perolehan pendapatan daerah (PAD) kota Probolinggo maupun Provinsi Jawa timur.
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan merupakan pusat kegiatan perekonomian bidang perikanan dan kelautan lainnya seperti pengolahan ikan dan pemasaran ikan juga direncanakan sebagai pelabuhan perikanan modern untuk masa depan yang mampu melayani perkembangan industri perikanan dalam jangka panjang.
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan menjadi sangat indah ketika terbitnya matahari,dimana laut tidak bergelora dan nampak beberapa orang yang sedang memancing dan bahkan berenang.Dari kejauhan nampak beberapa kapal besar yang sedang membuang jangkar di tengah laut, menjadi perpaduan yang sangat apik dengan mercusuar yang menjadi penanda jalur masuk pelabuhan
Sebagaimana yang di ungkapkan Dr.Ir.Heru Tjahyono, bahwa kwalitas pelabuhan perikanan sangat mempengaruhi ekspor ikan,karena pelabuhan yang sehat bisa dipastikan kwalitas ikannyapun baik dan sehat sehingga bisa diterima di pasar internasional seperti hal permintaan pasar uni eropa.
“Pelabuhan yang ditingkatkan dan dikembangkan menjadi pelabuhan modern adalah pelabuhan muncar di Banyuwangi,pelabuhan Tamperan Pacitan,pelabuhan Tambak rejo di Blitar,pelabuhan perikanan Bulu Tuban,pelabuhan Pasongsongan Madura,pelabuhan Paiton Probolinggo,pelabuhan Pondok dadap di Malang dan pelabuhan perikanan Mayangan di Probolinggo,”ujarnya.
Masih menurut Heru,untuk mewujudkan kegiatan tersebut pemerintah Provinsi Jawa timur menyediakan anggaran Rp.240 milyar untuk pengembangan dan pembangunan pelabuhan,untuk memenuhi standart internasional pelabuhan perikanan diwajibkan memiliki tempat pelelangan ikan (TPI) lantainya harus
bersih,harus ada alat angkut keranjang dari plastik standart uni eropa,Coldstorage,air yang bersih dan kelengkapan nelayan,produksi ikan Jaw timur terdiri dari ikan tangkap dan ikan budidaya dengan rincian produksi ikan tangkap sebesar 363 ribu ton per tahun pada tahun 2016 target pada tahun
2017 sebesar 417 ton
“Sedang untuk ikan budidaya produksinya mencapai sebesar 973 ribu ton ikan pada tahun 2016 dan target pada tahun 2017 sebsar 1,1 juta ton per tahun,”tuturnya. Usaha perikanan banyak memberikan penghasilan bagi masyarakat meski sering dipandang sebelah mata. Sebagai salah satu pendukung kebutuhan pangan dan kehidupan yang bergizi, ikan memberikan asupan gizi yang cukup sehingga banyak orang kini mengkonsumsinya. Apalagi dalam membudidayakannya telah banyak mengalami kemajuan sehingga untuk mengembangkan usaha ini banyak menarik minat dan perhatian dari berbagai pihak.(hd)