BELITUNG-(TERBITTOP.COM)-Banjir terdahsyat kali ini melanda pulau penghasil timah Belitung-Provinsi Bangka Belitung. Akibatnya puluhan rumah dan perkantoran terendam serta beberapa ruas jalan raya bahkan hubungan jalan dari Kota Manggar menuju Kecamatan Gantung terputus total. Kini dilaporkan sejumlah buaya muara yang cukup ganas mulai memasuki kampung-kapung di desa Mempaya bahkan ada buaya sudah memasuki gedung perkantoran.
Warga yang menjadi korban banjir di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur kini membutuhkan pasokan logistik untuk istirahat serta obat-obatan. Petugas gabungan yang bergerak di lapangan, masih menfokuskan diri untuk upaya evakuasi serta mencegah jatuhnya korban jiwa.
“Sementara bantuan masih fokus mencari kemungkinan ada warga yang menjadi korban, Kami baru selesai menyelamatkan satu warga yang hanyut, karena tidak kurang ada 36 Desa sudah arah terendam banjir bahkan ada rumah warga sudah terendam habis sampai atas rumah,” ungkap Bambang salah seorang tokoh masyarakat dan Pengurus LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) Kelurahan Desa Baru Kecamatan Manggar Belitung Timur dalam keterangan kepada TERBITTOP sebagaimana dilaporkan Koresponden Eko JSSD dari Manggar Belitung Timur Senin (17/7).
Menurut Bammbang banjir kali ini merupakan banjir terdahsyat dalam dekade puluhan tahun terakhir ini.Ketinggian air dipemukiman berkisar tiga puluh hingga delapan puluh sentimeter. Selain jalan yang rusak, sejumlah jembatan dilaporkan ambruk. Sementara infrastruktur listrik PLN juga banyak yang rusak dan tidak berfungsi. Kini sebagian besar warga telah mengungsi ke rumah kerabat mereka. Banyak perlengkapan yang tidak terbawa disebabkan basah dan akses transportasi yang tidak memadai.
Saat ini kata Bambang upaya yang dilakukan masyarakat masih berlangsung namun masyarakat memerlukan bantuan baik dari dalam dan luar pulau belitung. Seperti diketahui Belitung Timur belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Kami harapkan masyarakat harus tetap siaga dan terus berkoorinasi dengan petugas,”kata Bambang yang juga warga Belitung Timur. Bahkan lanjutnya jalan yang menguhubungkan kota Manggar menuju Gantung sudah terputus.
Warga Bangka-Belitung, khususnya mereka yang tinggal di kabupaten Belitung dan Belitung Timur, memang tidak pernah menyangka hujan lebat yang melanda daerah mereka tiga hari terakhir ini akan menimbulkan banjir sedahsyat sekarang.
Hingga laporan ini disampaikan sedikitnya ada lima kecamatan di kabupaten Belitung Timur yang masih dilanda banjir, yaitu kecamatan Renggiang, Kelapa Kampit, Dendang, Damar, Gantung, dan Manggar. Sementara di kabupaten Belitung, banjir melanda empat kecamatan yaitu Tanjung Pandan, Membalong, Sijuk dan Badau. Akses ke beberapa daerah itu terputus karena jalan tidak bisa dilalui akibat ketinggian banjir yang mencapai antara 2-3 meter. Tiga jembatan juga dilaporkan putus yaitu jembatang Kampung Gunung, jembatan Batu Penyok dan jembatan Bantan.
Yang membuat selain kondisi insfrastrukur yang rusak akibat penambangan timah dan perkebunan sawit yang membuat hutan berubah fungsi dan tanah tidak lagi bisa menyerap debit hujan yang sangat tinggi.
Kepala Pusat Data Informasi & Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pernyataan tertulisnya menyatakan hujan yang turun memang tergolong ekstrem yaitu sekitar 653 mm/hari, yang melebihi rata-rata hujan bulanan. Namun banjir tidak saja disebabkan karena ketidakmampuan sistem drainase dan sungai beserta anak-anak sungai jelas menampung curah hujan yang sangat tinggi itu, tetapi juga akibat meningkatnya degradasi lingkungan.
“Meruyaknya usaha pertambangan yang tidak didukung upaya perbaikan lingkungan menyebabkan kerusakan ekosistem lingkungan. Air menjadi keruh karena partikel lumpur sukar meresap ke tanah dan sungai yang dangkal akibat aktivitas pertambangan membuat daya tamping sungai semakinpberkurang,”paparnya. “Saat ini petugas masih fokus untuk penanganan banjir, tapi akan segera ditangani,” tutup Sutopo.
Sementara banjir di Kecamatan Kelapa Kampit menyebabkan sembilan mobil terjebak banjir. Dua mobil hanyut pada Minggu sekitar pukul 02.30 WIB.
Berdasarkan pemantauan TERBITTOP hingga berita ini dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Akan tetapi, akses Jalan Raya Kelapa Kampit -Tanjung Pandan atau tepatnya jalur di depan Kompleks PLN Desa Mayang mengalami rusak karena terus menerus tergerus aliran air hujan. Begitu pula dengan Jalan lintas Tanjung Pandan-Buding menuju Kelapa Kampit dan Manggar.
Jalur tersebut tidak bisa dilalui kendaraan karena kedalaman air 3 meter, akibat meluapnya air Sungai Buding.
Banjir di Kecamatan Gantung pada Minggu pagi menyebabkan jalan raya dari Gantung menuju Manggar terputus, tepatnya di Dusun Selumar RT 12 Aik Merantik Desa Selinsing. Di Kecamatan Manggar jembatan Aik Meranti Desa Selumar akses juga terputus, sehingga daerah tersebut lumpuh total.Tiga jembatan yang sudah teridentifikasi terputus yakni jembatan Kampung Gunung, Jembatan Batu Penyok dan Jembatan Bantan.
Sementara itu hujan lebat masih turun. Warga setempat mengatakan sangat membutuhkan bantuan tenaga relawan dari luar dan perahu karet yang bisa membantu mereka keluar dari daerah yang dilanda banjir. Sekaligus mengakses daerah-daerah yang kini mulai kekurangan pasokan makanan dan obat-obatan.(eko jssd/ris)