JAKARTA-(TERBITTOP)-Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta mengawal pelaksanaan pembangunan 4 proyek Pemrov DKI yang strategis yakni pembangunan underpas Kuningan – Mampang,Fly Over Pancoran,Fay Over Cipinang Lontar, Under pass Matraman, Underpas Kartini (Pondok Indah) dan Fly Over Bintaro.Nilai proyek tersebut mencapai lebih kurang Rp2,2 triliun.
“Kami meminta pekerjaan proyek tersebut agar mentaati aturan dan tidak menimbulkan kerugian negara. Meski ditemui ada kendala tehnis seperti dalam pembangunan under pas Kuningan-Mampang ada ditemukan beberapa utility seperti kabel PLN,pipa air bersih dan lain lainnya,namun kesemua proyek sudah berjalan dan dimanpaatkan masyarakat,”tegas Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Tony Spontana SH MH kepada TERBITTOP di ruang kerjanya usai meninjau empat proyek strategis dari Pemrov DKI yang dalam hal pembangunan yang di kawal oleh TP4D, Senin (24/7).
Dalam peninjuan empat proyek tersebut, didampingi Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Yusmada Faisal beserta seluruh Tim Jaksa yang tergabung dalam TP4D Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Tony menambahkan empat proyek yang ditinjau tersebut sudah selesai dan sudah selesai diuji coba. Yang belum selesai adalah pembangunan under pas kuningan-Mampang, Flay over,cileduk-Tendean sudah 94 persen. Fay over Pancoran udah 50 persen dan sudah sesuai rencana.
Sedangkan proyek yang akan tinjau lagi pada Rabu (26/7) nanti adalah kegiatan renovasi GBK Gelora Bung Karno.
“Sedangkan proyek yang baru permintaan masuk dari Dina Kesehatan DKI berupa pembangunan tujuh Puskesmas, nanti akan kita kawal,”ungkap Tony.
Menyinggung masih ditemukan beberapa kendala dalam pembangunan proyek tersebut, Tony mengatakan pihaknya berharap bisa berjalan sesuai aturan dan tidak terjdi kerugian negara.
“Kami juga selalu berkordinasi dengan LKPP dalam memberikan pendapat agar tidak terjadi permasalahan dilapangan. Karena TPD4 memberikan pengawalan dan pengamanan sejak proyek tersebut direncanakan,”tegasnya.
Tony menambahkan peninjauan ke empat proyek tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kegiatan dari proyek tersebut berjalan.
“Apakah ada kendala atau tidak dilapangan. Dia juga memuji kegiatan empat proyek tersebut sudah berjalan Simoang Susun – Semanggi karena akselasinya
dinilai bagus karena rencnanya akan diresmikan pada agustus 2017 mendatang.
“Itu akan lebih cepat dari yang direncanakan nantinya,”kata mantan Kapuspenkum Kejaksaan Agung ini.
Menjawab pertanyaan Tony mengatakan selama tahun 2016 TP4D Kejaksaan Tinggi DKI mengawal 10 proyek pembangunan strategis di wilayah DKI Jakarta dengan total nilai proyek Rp9.141.473.296.664,-. Proyek tersebut berasal dari Pemrov DKI Jakarta Tahun anggaran 2016 sebesar Rp4,2 triliun, dari BUMN Rp1.4 triliun,dari Kementerian Rp3,4 triliun.
Sedangkan dalam memberikan pendampingan hukum melalui Perdata dan Tata Usaha pada periode Januari sampai dengan Juni 2017 Datun Kejati DKI memulihkan keuangan negara sebesar Rp70,1 Miliar, menyelamatkan keuangan negara Rp202,2 juta sert mendampingi 16 proyek senuilai Rp209 miliar.
Meski tugas pengamanan dan pengawalan ini dirasa cukup berat karena selain harus menelaah setiap proses dari awal lelang dan pelaksanaan juga menelaah kelengkapan secara benar setiap persyaratan pembayaran sehingga tidak terjadi kesalahan.
“Kami senantiasa membuat kajian dan pemaparan bersama dengan pelaksana proyek juga meminta pendapat LKPP sehingga hingga selesai proyek tidak terjadi kesalahan,”tegas Tony Spontana SH MH.(haris)