JAKARTA-(TERBITTOP-COM)-Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkari Polri Krramat Jati, Jakarta Timur masih bekerja keras untuk mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya Lion Air JT610. Hingga hari keenam pencarian dan evkuasi korban kecelakaan masih berlangsung dan sudah dikirim 105 kantong jenazah ke rumah Sakit Polri.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo, mengatakan hingga Sabtu (3/11) 21.35 WIB malam, telah ada 105 kantong bagian tubuh penumpang yang telah diserahkan ke RS Polri.
“Hari ini sampai jam 21.35 WIB, total kantong jenazah yang telah masik ke RS Polri sebanyak 105 kantong jenazah. Hari ini ada 32 kantong jenazah baru,” ujar Edy di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (3/11) malam.
Edy menuturkan, pada Minggu (4/11/2018), bagian tubuh yang ditemukan akan dilakukan pemerikasaan secara mendalam.
“Kami sudah lakukan pemeriksaan awal, artinya mencari tanda primer misalnya jari, properti apa yang nempel maka kami lakukan pemeriksaan. Besok bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan mendalam,” ungkap Edy. Sementara jenazah yang berhasil diidentifikasi, hingga Minggu (4/11) sebanyak tujuh jenazah.
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar mengatakan evakuasi di hari keenam membawa 31 kantong jenazah.
Sementara dari Pusat Posko Kejaksaan di JITC Pelabuhan Tanjung Priok Sabtu malam (3/11) malam menyebutkan sudah 105 kantong berisi potongan tubuh korban berhasil di evakuasi dan dibawa ke rumah Sakit Polri Kramat.
“Sudah 105 kami catat evakuasi korban dan sudah diantarkan ke RS Kramat Jati Jakarta Timur,”kata Reza salah seorang Petugas Posko Kejaksaan di Pelabuhan JITC Tanjung Priok. Untuk evakuasi korban yakni :
1.evakuasi hari pertama 29 Oktober 2018 : 24 kantong korban
2.eVakuasi hari kedua 30 oktober 2018 : 24 kantong korban
3.evakuasi hari ketiga 31 oktober 2018 : 8 kantong korban
4.evakuasi hari keempat 01 November 2018 : 9 kantong korban
5.evakuasi hari kelima 2 november 2018 : 8 kantong korban
5.evakuasi hari keenam 31 2018 : 31 kantong korban
Sementara itu, tim DVI Polri sedang bahu membahu untuk melakukan identifikasi untuk mendapatkan profil dari jenazah atau bagian dari jenazah yang sudah berhasil dievakuasi.
Mengutip Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Polri Brigjen Arthur Tampi, tim DVI membutuhkan waktu 4 x 24 jam untuk mendapatkan satu profil jenazah korban yang sudah sampai di RS Polri.
Pihak tim DVI Polri sempat menyampaikan kendala sepanjang proses identifikasi para korban, lantaran sampai saat ini, belum ada korban yang ditemukan secara utuh oleh tim Basarnas.
Pihak tim DVI berupaya keras untuk melakukan identifikasi secepat mungkin agar jenazah yang sudah ditemukan dan berhasil dikenali, segera diserahkan kepada keluarga. Namun, Brigjen Arthur Tampi memberikan pesan kepada keluarga agar nantinya tak membuka kembali peti jenazah yang sudah diserahkan pihak rumah sakit kepada keluarga.
“Jenazah tidak kami sarankan dilihat (keluarga) karena akan menimbulkan trauma,” kata Polri Brigjen Arthur Tampi.
Pusat Kedokteran Kesehatan Polri Brigjen Arthur Tampi menyebutkan akan sesegera mungkin untuk mengeluarkan setifikat kematian, setelah jenazah diserahkan kepada keluarga.
Namun, jika nantinya jenazah korban tak ditemukan saat proses evakuasi, pihaknya akan mengupayakan pihak keluarga mendapat kemudahan dari pengadilan. Nantinya sertifikat kematian akan dikeluarkan oleh pihak Dukcapil.
Seperti diberitakan daftar manifes penerbangan Lion Air JT610 terdapat 189 penumpang di dalam pesawat.Dari 189 penumpang itu, 171 di antaranya adalah penumpang dewasa, 1 anak-anak dan 2 invant atau bayi dan 8 orang kru termasuk pilot.(haris)