JAKARTA-(TERBITTOP.COM) – Hingga Jumat Malam (2/11) pukul 22.00 wib sudah ada 73 kantong jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka Belitung yang masuk ke Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur dari lokasi kecelakaan.
Berdasarkan catatan dari Petugas Posko Kejaksaan di JITC II Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Jumat (2/11) menyebutkan seluruh kantong jenazah yang di evakuasi dari lokasi kecelakaan di Pantai Tanjung Pakis Karawang telah dibawa ke rumah Sakit Polri langsung dimasukan ke ruangan CT Scan Post Mortem Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri.
Pada pukul 15:20 Wib, di Pelabuhan JICT 2 telah tiba RIB Basarnas dengan membawa 2 kantong potungan tubuh korban dan serpihan
Kemudian Pukul 15.33 Wib, 2 kantong yg berisi potongan tubuh dikirim ke RS Polri Kramat Jati dengan menggunakan Ambulan PMI dengan Nopol 2252 VII dan F 9924 AA
Sampai dengan Pukul 22.00 Wib Total hasil Evakuasi untuk sementara : 73 Kantong jenazah dengan rincian sbb :
a. Evakuasi hari pertama : 24 Kantong berisi organ tubuh
b. Evakuasi Hari Kedua : 24 Kantong berisi Organ tubuh.
c. Evakuasi Hari Ketiga : 8 Kantong berisi organ tubuh.
d. Evakuasi Hari Keempat : 9 Kantong berisi organ tubuh
e. Evakuas Hari Kelima : 8 Kantong berisi organ tubuh.
Pembersihan,
Sementara itu Komite Nasional Keselamatan Transportasi pada hari ke-5 investigasi terhadap kecelakaan pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 610 melakukan pembersihan dan pemulihan bagian kotak hitam, Flight Data Recorder (FDR) pesawat.
Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko menjelaskan Tim Recorder KNKT yang disaksikan oleh perwakilan Ameria Serikat dari National Transportation Safety Board (NTSB) dan Singapura Transport Savety Investigation Bureau (TSIB) melakukan pembersihan dan recovery CSMU tersebut di laboratorium recorder KNKT, Jakarta.
“Hingga saat ini, proses pembersihan dan recovery masih berlangsung,” kata Haryo.
Dia menjelaskan bagian kotak hitam lainnya, yakni Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam aktivitas komunikasi pilot dan co-pilot hingga kini masih dalam pencarian.
Tim KNKT yang berada di Kapal Baruna Jaya I mendapat tambahan tenaga berupa dua investigator dari NTSB yang merapat pada pukul 10.00 WIB untuk membantu pencarian CVR.
Haryo mengatakan, selain itu investigator, tim KNKT di kapal yang sama juga mendapat tambahan peralatan satu “ping locator” dari Amerika Serikat NTSB. Sehingga, saat ini tim KNKT di Kapal Baruna Jaya I diperkuat dengan total 4 “ping locator”.
Tim KNKT yang masih berada di JICT II Tanjung Priok melakukan pemilahan dan identifikasi puing pesawat yang telah ditemukan. Rencananya, puing-puing tersebut akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
“Biasanya serpihan-serpihan ini termasuk yang berbahaya, karena materialnya terbuat dari campuran bahan kimia yang sangat berbahaya jika menjadi serpihan kecil dan melukai manusia,” kata Haryo.
KNKT juga telah melakukan wawancara kepada kru penerbangan dan kru kabin pesawat Lion Air JT 043 rute Denpasar-Jakarta, yang terbang satu hari sebelum kecelakaan pesawat yang sama, Boeing 737 MAX 8 registrasi PK-LQP.(haris)