JAKARTA-(TERBITTOP.COM)-Isak tangis dan rasa haru mewarnai pertemuan antara keluarga korban kecelakaan Lion Ait JT 610 dengan Pemerintah di Crisis centre Hotel Ibis Cawang Jakarta, Senin (29/10).
Bahkan seorang keluarga korban yaitu orang tua dari Johan Ramadhan dalam pertemuan yang dihadiri Direksi Lion, Menteri Perhubungan,Kepala Basarnas,KNKT menilai managemen Lion tidak memiliki empati.
“Terima kasih sebesar- besarnya pada Basarnas kami merasa tersanjung dengan evakuasi korban khususnya pak Syahrul Anto pahlawan kami. Tapi tidak untuk Lion, maaf pak Rusdi Kirana saya anggap gagal,” ucapnya dengan nada gemetar seraya diberi tepuk tangan oleh keluarga lainnya.
Menurutnya, perusahaan itu tidak berempati dengan keluarga korban karena tak pernah secara langsung memberi ucapan duka cita.
“Mungkin bapak-bapak lihat sejak kejadian segera bentuk crisis center. Hanya itu saja. Jangankan berempati, menelepon saja tidak pak. Kami keluarga perlu dirangkul, kami kehilangan anak kami bukan mereka dibuang ke laut pak,” tuturnya.
Sambil bicara terbata bata pria ini pun meminta pemilik Lion Rusdi Kirana untuk berdiri dihadapan para korban.
“Mohon Pak Rusdi kesediaannya berdiri, pak. Saya mau lihat, sejak hari pertama saya tidak tahu seperti apa rupaya,” tuturnya, Kemudian Rusdi Kirana menganggukan kepala dan berdiri.
Keluarga korban ini berharap pemerintah dan pihak lainnya melakukan pendampingan teradap keluarga korban.
Mohon pemerintah bisa dampingi kami karena masalah ini tidak akan selesai pada Lion Air bayar asuransi kami. Karena itu dia meminta apabila nanti dari hasil penyelidikan KNKT menyatakan ada pelanggaran dari pihak maskapai, ia meminta yang bertanggung jawab diproses secara hukum.
Rusdi terlihat menangis saat menemui keluarga korban, dia pun mengaku syok atas insiden yang terjadi.
“Saya turut berduka cita, saya juga sedih. Terus terang saya juga sangat syok,” tutur Rusdi.Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.
“Saya mohon maaf apa pun juga, alasan apa pun, saya sedang berusaha yang terbaik,”tuturnya.
Sementara itu salah satu keluarga korban bernama Yulius Agung yang kehilangan enam anggota keluarganya menyampaikan bahwa keluarga menuntut investigasi dilakukan dengan lengkap. Pemerintah harus berani menyampaikan kemungkinan dari kesalahan pihak tertentu, atau bahkan dari pihak pemilik pesawat dalam hal ini Boeing.
“Apa saja tanggung jawab mereka kepada kami,jangan saja Lion Air dan Jasaraharja,” katannya. Sementara itu, Bambang Sukandar, ayah dari Pangky Pradana Sukandar memohon agar seluruh penumpang JT 610 dapat segera kembali kepada keluarga dengan proses identifikasi yang benar.
“Itu harapan kami. mohon dengan hormat sekali lagi,” katanya.
Dalam pertemuaan itu Sukandar menuntut agar Lion Air dan pemerintah memberi penjelasan, bahwa pesawat nahas yang jatuh itu telah mengalami masalah saat terbang dari bandara Ngurah Rai Bali.
“Tehnisi Lion Air harus bertanggung jawab penuh. Ini bukan hal sepele, nyawa. Itu harus betul dijawab, hukumnya mutlak. Karena menyatakan pesawat clear untuk take off kembali,” katanya.
Dia menuntut agar peristiwa serupa jangan sampai terjadi lagi dan dilakukan proses hukum terhadap teknisi Lion Air. Dia juga meminta agar manajemen Lion Air diperbaiki.
Pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bela sungkawa mendalam kepada seluruh keluarga korban, baik penumpang maupun awak pesawat.
“Ttepat satu minggu di mana pada saat jatuhnya atau lepas landas ( Lion Air JT 610) Jakarta-Pangkal Pinang. Oleh karenanya, atas nama pribadi dan Kementerian Perhubungan, kami menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Dan saya sangat merasakan kerisauan yang mendalam dari keluarga korban, awak pesawat, atas kehilangan orang-orang terkasih,” kata Budi Karya.
Budi Karya mempresiasi kinerja tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polri, petugas penjaga laut, bea cukai, palang merah, persatuan penyelam, hingga Pertamina. Menurut dia, mereka telah bekerja secara intensif dan luar biasa.
Hal itu termasuk mengapresiasi kinerja Polri dalam melakukan identifikasi jenazah korban jatuhnya Lion Air JT 610 yang hingga saat ini jumlahnya mencapai 14 jenazah yang teridentifikasi.(haris)