Munculnya arus globalisasi yang melanda seluruh pelosok dunia dengan kecepatan yang sangat tinggi, membuat kehidupan seluruh bangsa terpaksa mengalami perubahan, sehingga sebagai bangsa kita perlu waspada dan bisa ikut menyesuaikan diri atau pun ikut derasnya arus perubahan. Tatanan yang ssudah diatur begitu rapi bisa berubah, untuk itu kita harus mampu memanfaatkan keadaan yang terus berubah tersebut. Bila tidak, kita akan tersingkir dan bahkan kita akan mengalami keterpurukan sebagai warga negara yang bermartabat.
Seorang penulis buku terkenal asal Amerika Serikat bernama Alfin Toffler meramalkan, bahwa akhir-akhir ini telah berkembang suatu kekuatan baru dalam setiap tingkatan masyarakat, berkaitan dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kekuatan baru ini diharapkan kepada bangsa-bangsa di dunia bisa memanfaatkan dan mampu meningkatkan kesejahteraannya. Perjuangan masa depan adalah perjuangan untuk membangun kekuatan yang ditujukan untuk upaya memberdayakan masyarakat dan memperkaya pikiran dan kehidupan manusia.
Seperti halnya dengan teknologi komputer, alat ini dirancang untuk membantu mempermudah dan menyederhanakan suatu yang dianggap rumit oleh penciptanya, namun dalam kenyataannya, tidak selamanya komputer bisa dikatakan mempermudah kerumitan, tetapi alat ini juga bisa dianggap sebagai sesuatu yang menambah kerumitan. Bukan itu saja, dengan adanya perluasan jalan raya, ternyata juga menambah ramainya lalu lintas serta rumitnya jalan raya itu sendiri.
Memang komputer memungkinkan si pemakai bisa melakukan penyimpanan, penyusunan dan bahkan pengambilan data kembali secara cepat dengan akumulasi data yang makin banyak, pengguna komputer dapat menganalisis data dengan cepat pula. Atas dasar itu, keputusan dapat diambil dengan cepat pula. Di sini terlihat bahwa rahasia keberhasilan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat itu tidak tergantung pada pengguna atau komputernya, tetapi pada mereka yang mempunyai kemampuan untuk menaikkan produktifitas dan kualitas setiap orang atau individu yang saling bekerja sama.
Di sinilah setiap orang menghadapi dunia baru yaitu adanya pertumbuhan manusia-manusia yang berkualitas yang akan sanggup mengantar dan mendampingi upaya pembangunan dan membantu sesama dalam bentuk pemberdayaan.Untuk itu diperlukan adanya pemimpin yang mempunyai kemampuan melihat masa depan dengan lebih optimis, dan mempunyai visi ke depan yang menekankan
pada upaya memberikan dorongan, kreatifitas dan mampu melihat, yang orang lain tidak melihatnya “He can see, the other do not see”. Haryono Suyono dalam suatu kesempatan mengatakan, bahwa pemimpin masa kini dan masa depan adalah bukan lagi bersandar pada kekuatan untuk menjadi orang nomor 1 atau nomor 2 dalam lingkungannya, atau menjadi pemenang dari kompetitornya, sehingga bisa berdiri tegak dan tegar, tetapi mereka adalah champion atau juara yang akan mampu mengembangkan kerja sama dan bukan hanya sekedar mampu menyaingi atau melawan kompetitornya.
Kemampuan untuk memelihara sumber-sumber pembangunan, saling kerja sama merupakan salah satu modal utama dalam kepemimpinan masa kini dan masa depan. Orang akan disebut pemimpin sejati, bila orang tersebut memperoleh apa yang dikehendaki dan mampu membantu orang lain mendapatkan apa yang orang lain tersebut inginkan.
Dengan adanya sifat-sifat individualistik yang selama ini mengemuka, karena saat ini dunia mempunyai jumlah penduduk yang melimpah, dan dengan terbatasnya sumber-sumber yang masih bisa diolah, dan keseimbangan antara teknologi dan sumber alam yang tidak memadai. Apabila seorang pemimpin mengisolasikan dirinya, maka mereka tidak akan mampu bekerja secara efektif. Jadi disinilah perlunya seseorang bekerja sama dengan orang lain.
Ilmu pengetahuan adalah kekuatan, oleh karena itu akan semakin baik bila kita tetap mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berkembang dewasa ini. Dengan adanya kekuatan baru ini, akan memberikan dukungan terhadap kemajuan seseorang, agar mampu mengadaptasi dan mampu mengambil
tanggung jawab, mengembangkan visi bersama dan mampu memberdayakan orang lain serta mampu bernegosiasi dengan hasil yang menggembirakan.
Dengan masyarakat yang sudah semakin maju dan menuju kepada masyarakat pada tingkatan pengetahuan yang lebih tinggi, kemampuan masyarakat untuk menambah ilmu dan teknologi akan menjamin terbukanya kesempatan dan kemajuan yang menggembirakan bagi bangsa dan negara ini.
Sebagian orang berpendapat, bahwa kemajuan suatu negara dilihat dari adanya kemajuan dalam bidang ekonomi, hal ini memang tidak salah, tetapi tidak selamanya benar. Para ahli bidang ekonomi biasanya mendapatkan tempat yang sangat strategis dalam ikut serta berperan dalam mengembangkan upaya pembangunan nasional.
Pembangunan yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi biasanya menghasilkan tingkat pertumbuhan yang akan membawa kemakmuran bagi warganya. Namun tidak banyak ahli-ahli sosial kemasyarakatan ikut andil dalam pembangunan nasional, biasanya mereka kurang mendapatkan tempat dan kalah bila dibandingkan dengan ahli-ahli bidang ekonomi.
Dalam upaya pemberdayaan masyarakat yang akhir-akhir ini mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah dan berbagai kalangan, bukan saja masalah ekonomi yang mendapat prioritas pembangunan, tetapi perlu adanya keseimbangan antara bidang ekonomi dan bidang sosial.
Investasi dalam bidang ekonomi akan membawa kemakmuran bagi rakyatnya, dan invetasi pada pembangunan sosial (social invesment) lebih diarahkan untuk merangsang kemajuan dan kepercayaan diri serta kepuasan masyarakat. Hal ini tentunya akan meningkatkan mutu dan kemampuan manusianya atau rakyatnya.
Dengan adanya pembangunan bidang sosial kemasyarakatan yang lebih gegap gempita, diharapkan akan muncul suatu prakarsa baru secara mandiri yang akan menghasilkan atau menciptakan lapangan kerja baru, sehingga masyarakat turut serta dalam upaya peningkatan penciptaan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran secara mandiri.
Dalam hal ini rakyat dapat dikatakan ikut berperan sebagai pelaku atau pun aktor pembangunan yang handal, dan secara nasional akan membawa keuntungan yang sangat menggembirakan. Di sini rakyat memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dan menghasilkan pemerataan dan mampu memenuhi hak-hak dasar yang akan menghasilkan kepuasan yang lebih membahagiakan. Dengan demikian akan muncul tenaga-tenaga kerja yang
potensial, dan akan memainkan peran yang lebih aktif, bukan saja sebagai penonton pembangunan, tetapi sekaligus sebagai aktor pembangunan yang diperhitungkan keberadaannya dalam turut membangun kebahagiaan dan kesejahteraan bangsanya. (Penulis Dr Mulyono D Prawiro adalah Dosen Pascasarjana dan Anggota Senat Universitas Satyagama dan Universitas Trilogi, Jakarta)