BELITUNG-(TERBITTOP.COM)— Sejak New Normal diberlakukan oleh Pemkab Belitung dan SE Mensesneg perihal Pedoman Peringatan HUT RI ke-75 Hari Kemerdekaan di masa pandemi Covid-19.
Ketua dan Pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Belitung, Yovie Agustian Putra, Minggu (19/07) kepada Terbittopcom menegaskan SE Mensesneg RI perihal Pedoman Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI menggunakan Paskibraka tahun 2019.
” Itu wajar saja kerena mereka belum melaksanakan seleksi Paskibraka untuk angkatan tahun 2020, ” tandasnya.
Menurut Yovie ditingkat daerah Kabupaten Belitung sudah dilaksanakan seleksi sebanyak 32 orang yang lulus dan 8 orang diutus ke ke Prov kep Babel, lantaran tak bisa memenuhi harapan mengibarkan Bendera Merah Putih pada HUT ke-75 Kemerdekaan RI 17 Agustus 2020.
Sebagai Ketua PPI Yovie merasa sedih jika paskibraka yang sudah diseleksi ini tidak dilibatkan pada peringatan detik-detik Proklamasi RI didaerah ini.
Mereka sudah menangis jangan dibuat kecewa dengan tidak adanya seleksi di tingkat nasional dan di tingkat Provinsi. Jangan kita membuat kecewa dan menambah kesedihan mereka dengan tidak dikibatkan pada upacara pengibaran bendera di tingkat Kabupaten Belitung,” pungkasnya.
Yovie mengisyaratkan SE Mensesneg tersebut tidak sesempit dan seaneh itu bahkan sudah dibahas melalui meetinng zoom (Online) bersama pengurus PPI Provinsi dan WAG PPI Kabupaten – Kota. Seluruh Indonesia diantara mereka juga merupakan para pelatih Paskibraka dan unsur TNI/Porli.
Yovie menambahkan komposisi petugas upacara di Istana Merdeka Jakarta pada peringatan detik-detik Proklamasi tahun ini berjumlah 3 Orang berasal dari cadangan Paskibraka tahun 2019.
Disalah satu poin lainnya disebutkan agar pola Paskibraka di daerah mengikuti pola di Istana Merdeka Jakarta. Yovie sepakat konsep upacara yang khidmat, sederhana minimalist dan mengedepankan protokol kesehatan dapat terlaksana.
Yovie mengingatkan, sebelum pandemi Covid-19 Paskibraka menggunakan pola pasukan 17, 8 dan 3 ditambah pasukan 45 dari TNI Porli, hal tersebut juga diikuti oleh Kabupaten Belitung.
Dengan adanya SE Mensesneg kita ikuti saja pola 3 seperti di Istana Merdeka. Bagaimana dengan 29 orang lainnya, mereka tetap menjadi Paskibraka tahun 2020. syaratnya dikukuhkan bupati, mekanisme pengukuhannya di Era New Normal melalui teleconfrence tidak mutlak harus tatap muka, pungkasnya lagi.
Saya sudah memberikan masukan kepada Bupati Wabup dan Sekda untuk menjadi pertimbangan mereka mengambil keputusan.
Sebanyak 32 orang telah menyisihkan ratusan peserta lainnya pada saat seleksi. Satu diantaranya adalah pelajar dari Kecamatan Selat Nasik yang sendirian mewakili sekolah, mewakili Kecamatannya menyeberangi lautan agar bisa terpilih sebagai Paskibraka yang bertugas mengibarkan duplikat Bendera Pusaka.
Apapun menjadi keputusan Bupati itu kewenangan beliau sebagai Kepala Daerah. Saya yakin perjuangan 32 orang putra-putri terpilih ini akan menjadi pertimbangan Bupati, Wabup dan Sekda, tandas Yovie optimis.
Informasi dari diskusi di WAG dan Meeting Zoom, beberapa Kabupaten/Kota sudah menyatakan siap melaksanakan Diklat Paskibraka Tahun 2020 setelah berkoordinasi dengan gugus tugas pengendalian Covid-19 agar 32 orang calon Paskibraka tahun 2020 dikukuhkan dan bertugas mengibarkan Bendera Merah Putih.
Kadispora Belitung Drs Sobagio didampingi Sesdispora Tomi Widiyarso Sos dan Kabit pemuda Riduan ST MT menjawab Terbittopcom siap melaksanakan keputusan Bupati apapun keputusan Bupati siap kita laksanakan selasa (21/07) pihaknya rakor dengan Kes bangpol sebagai leading cektor membawa konsep dan masukan dari PPI Belitung. tandas mereka dihubungi diruang kerjanya. Senin (20/07). Yustami