Sekretaris Badan Diklat,Dr.Jaya Kesuma didampingi Kapusdiklat Teknis dan Fungsional Yudhi Sutoto para Kabid, Kabag Tata Usaha dan sejumlah pejabat eselon IV saat menerima rombongan Inspektur MK di di Ruang Rapat gedung Wira Badiklat Ragunan, Kamis (16/4)
JAKARTA-(TERBITTOP)-Badan Diklat Kejaksaan RI telah berpredikat WBK ( Wilayah Bebas dari Korupsi ) dan WBBM ( Wilayah Birokrasi Bersih Melayani ) serta berakreditasi A dari Lembaga Administrasi Negara kembali menerima kunjungan studi banding dari Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi.
Sebelumnya studi banding dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan Badan Keamanan Laut ( Bakamla ) di Kampus B Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Diklat Kejaksaan RI-Adhyaksa Loka, Ceger,Jakarta,Kamis ( 8/4) lalu.
Rombongan dipimpin langsung Inspektur Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Budi Achmad Djohari, tiba di Badiklat Kejaksaan RI Kamis ( 15/4) pukul 10.30 dan langsung diterima oleh Sekretaris Badan Diklat,Dr.Jaya Kesuma,dengan didampingi Kapusdiklat Teknis dan Fungsional Yudhi Sutoto ,para Kabid, Kabag Tata Usaha dan sejumlah pejabat eselon IV di Ruang Rapat gedung Wira.
Rombongan yang hadir dari MK didampingi Imam Margono. Plt. Kepala Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi.Nanang Subekti Kepala Bidang Program dan Penyelenggaraan ,Melati Kusuma Wardani Penata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Arshinta Fitridiyani Penata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat,Rimas Kautsar Penata Kepala Sub Bagian Fasilitasi Reformasi Birokrasi dan Dhita Cantika Megatania sebagai Auditor Ahli Muda,
Sekretaris Badan Diklat,Dr.Jaya Kesuma didampingi Kapusdiklat Teknis dan Fungsional Yudhi Sutoto ,para Kabid, Kabag Tata Usaha dan sejumlah pejabat eselon IV di Ruang Rapat gedung Wira.
Studi banding dilakukan dalam rangka pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi, khususnya persiapan pengajuan predikat WBBM bagi Unit kerja Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi,yang telah meraih predikat WBK.
Sekretaris Badiklat Dr.Jaya Kesuma mengatakan Inspektur MK beserta rombongan melakukan studi banding untuk belajar kiat kiat menuju WBBM.
“Dalam rangka studi banding bahwa dia mendengar Badiklat Kejaksaan sudah lebih dulu meraih predikat WBK dan WBBM,sebenarnya dia juga sudah WBK artinya ingin memperoleh masukan informasi dari kita apa saja kiat-kiat untuk menuju WBBN,” ujar Jaya Kesuma usai mengantar tamunya meninjau sarana dan prasarana Badiklat.
“Kita sambut dengan senang hati. Satu kita bangun jejaring bersama Institusi Penegak Hukum. Yang kedua memberikan pengetahuan tentang bagaimana WBK – WBBN itu mereka sampaikan,” tuturnya.
Jaya menyampaikan bahwa kehadiran mereka dalam rangka Studi tiru sangat antusias dan Terkagum.”Mereka cukup antusias dan mereka memuji bahwa kita lebih dari mereka. Fasilitasnya, areanya luas, dan lain-lain. Kemudian mereka mencoba mau bekerja sama dengan kita,” kata Jaya.
Sementara Inspektur Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Budi Achmad Djohari mengatakan dalam studi tirunya upaya menuju WBBM.
“Kami sebetulnya ingin mempelajari hal-hal yang sudah dilakukan oleh Badan Diklat Kejaksaan terkait dengan reformasi birokrasi khususnya didalam membentuk zona integritas baik itu WBK maupun WBBM yang oleh Badan Diklat sudah diperoleh,” ujarnya.
“Nah kami ingin belajar lebih jauh apa sih strategi kiat-kiat yang dilakukan oleh Badan Diklat dalam mencapai WBK dan WBBM,” sambungnya.
“Kami sudah dapat, kami sedang menuju WBBN,” singkatnya.
Oleh karena itu pihaknya ingin belajar bagaimana strategi yang dilakukan oleh Badan Diklat untuk memperoleh predikat WBBN. “Bukan predikatnya yang kita lakukan tapi wilayah birokrasi yang bersih dan melayani itu seperti apa,Jadi kami belajar tentang sistemnya , kami belajar tentang SOP nya, kami belajar tentang peningkatan kompetisi SDM nya,” ungkapnya.
Tanpa itu semuanya akan sia-sia tutur Budi, terutama faktor keteladanan dari pimpinan. Itu yang terjadi di Badan Diklat bagaimana begitu kuatnya tekad dan komitmen pimpinan sehingga membawa pengaruh yang positif kepada staff dibawahnya.
Pada kesempatan peninjauan Budi dan rombongan menilai Badiklat benar benar sangat tertata dan rapih.
“Pertama saya lihat begitu tertata jadi keliatan bahwa ini dilakukan secara terencana, terprogram tidak asal-asalan tetapi benar-benar direncanakan,” katanya terheran.
Dari mulai penempatan museum kemudian tempat makan, kemudian sarana dan prasarana belajar, kemudian untuk asrama, mess itu semuanya tertata.
“Saya banyak belaar dari sini kemudian juga aspek ketegasan disiplin tapi humanis. Beliau menyampaikannya dengan hangat tetapi tegas kepada siswa tetapi tidak keras. Tegas tapi humanis. Saya kira itu yang membekas dipikiran kami,” pungkasnya.
Dalam kegiatan studi banding ke Badiklat Kejaksaan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan tentang pencegahan penularan Covid-19 yaitu dengan memakai masker,menjaga jarak dan mencuci tangan dengan hanssintaser.( ris/zer)