Penulis : haris fadillah SSos Msi
JAKARTA-(TERBITTOP)-Ditengah Gong Genderang Besar ditabuh kembali Jaksa Agung Dr Burhanuddin SH MH mengawali pelaksanaan Rakernas 2023 untuk mensukseskan Indonesia maju bertempat di Hotel Sultan Jakarta 3-6 Januari 2023.
Tak lama waktu berselang Rabu (4/1) dikabarkan Tim SDO Kejaksaan turun ke Lampung melakukan OTT terhadap Kajari dan Kasi Pidsus bersama dua stafnya di Kejaksaan Negeri (Kejari) Pringsewu salah satu Kejaksaan Negeri di Kejati Lampung.(lihat :https://sinarlampung.co/kajari-dan-kasipidsus-kejari-pringsewu-diboyong-ke-kejagung/).
Padahal belum kering rasanya pidato jaksa agung diucapkan untuk peningkatan kinerja dan insan adhyahksa diminta supaya menjaga integritas malah ada oknum jaksa diduga bertindak menyalahi aturan dalam menangani perkara.
Miris berita adanya OTT Tim SDO terhadap jaksa ditengah pelaksanaan Rakernas tahun 2023 berlangsung dan ditutup oleh Wakil Jaksa Agung Dr Sunarta SH MH,Jumat (6/1).
Tentu saja jika berita tersebut benar maka tidak ada alasan bahwa fakta ternyata masih saja ada jaksa yang coba nakal dengan menyalahi aturan dan bermain main dalam penegakan hukum, mengusik rasa keadilan di masyaraat.
Padahal jaksa agung Burhanuddin sudah berulang kali menegaskan jajarannya untuk menjaga profesionalisme dan integritas, agar pelaksanaan tugas penegakan hukum, menjaga public trust serta humanis dalam penangan perkara sehingga terwujud rasa keadilan di masyarakat.
Program ini bukan main main karena jajaran Adhyaksa adalah penegak hukum yang harus terdepan di dalam menjaga marwah kejaksaan dan menciptakan ketenangan hukum di tengah masyarakat dewasa ini.
Penegakan hukum yang humanis itu ditunggu publik karena menyangkut banyak aspek terutama HAM.
Apalagi penegakan yang humanis adalah sebuah metode untuk menciptakan iklim investsi yang sehat bagi pelaku usaha.
Jika kita simak pernyataan Jaksa Burhanuddin sebenarnya sudah harga mati, Gong genderang besar itu sudah ditabuh digelorakan ke seluruh penjuru nusantara, sehingga tidak ada alasan bagi insan adhyaksa yang tidak melaksanakannya.
Baik di jajaran Kejaksaan Agung, Kejati hingga ke pelosok Kejari dan bahkan Cabang Kejaksaan Negeri yang ada.
Namun ternyata masih saja ada yang mencoba coba merusak integeritas nama besar Korps Adhyaksa yang sudah jauh lebih baik ini.
Kita akui tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan untuk membersihkan sebuah lembaga yang besar dan banyak karatan seperti kapal.
Ingin mengubah sebuah kebiasaan buruk misalhya menghentikan merokok saja susahnya luar biasa. Apalah membersihkan sebuah lembaga besar seperti Kejaksaan ini.Tentu tidak mudah.
Kita tetap menunggu apa hasil pemeriksaan OTT TIM SDO yang melakukan penjemputan jaksa tersebut.
Kita harapkan juga hasil pemeriksaan jaksa yang diduga nakal harus di umumkan ke publik dan ditindak tegas sesuai aturan.
Sebab di tahun 2022 sudah sangat jauh jumlahnya jaksa yang nakal dan ditindak, hanya berjumlah 25 orang dan hanya dua orang yang diduga menerima suap, selebihnya ada pelanggaran disiplin lainnya trhjaring dan diperiksa bidang Pengawasan.
Sebagaimana diketahui peran jajaran Adhyahksa sangat dominan dalam memberikan kontribusi nyata mensukseskan Indonesia maju.
Penegakan hukum yang humanis dan pemberantasan korupsi di berbagai daerah selama tiga tahun secara nyata telah di apresiasi luas oleh berbagai lapisan di masyarakat, apalagi setelah bidang Pidana Khusus,Datun bidang menyelamatkan kerugian negara yang sangat sifnifikan mendapai puluhan triliuan.
Pendek kata kini kepercayaan publik memberikan acungan jempol kepada Jaksa Agung dan jajaranya.
Kita berharap keberhasilan yang dicapai oleh 5 pilar yang ada itu tidak membuat Jaksa bereforia terlena, namun sebaliknya tetap pada komitmen yang tinggi, apalagi tema Rakernas tahun ini sangat jauh loncatannya,
Tema : “Kejaksaan Handal,Penegakan Hukum Humanis serta Transformasi Ekonomi Yang inklusif dan Bekerlanjutan”. Tema yang tidak biasa tetapi akan sangat luar biasa membebani aparat Kejaksaan di dalam mensukseskan Program prioritas Presiden Jokowi Widodo.
Dalam perbincangan santai dengan seorang jaksa senior di pojok ruang hotel Sultan,Kamis (4/1) sore, saya mendengar bahwa tujuh program stretegis kejaksaan tahun 2020-2024 yang digelorakan Jaksa Agung sejak mulai menjabat 23 Oktober 2019 telah berjalan dan dijalankan segenap insan Adhyaksa.
Tujuh program itu berisi 15 point langkah prioritas dalam pelaksanaan bukanlah sebuah cerita ambisi.
Kemudian langkah penegakan hukum yang humanis diikuti semua bidang program penyelesaian restroaktif justice, pendampingan proyek staregis nasional, program hallo datun dan bidang Intelijen melaksanakan pendampingan proyek strategis
nasional disertai peran pengawasan yang dilakukan secara konsisten,walhasil kini gebrakan itu telah mampu membawa lembaga ini meningkatkan kepercayaan publik (public trust) ditengah masyarakat.
Pada kesempatan pengarahan Jaksa Agung Burhanuddin meminta jajarannya tetap menjadi komitmen untuk mengawal semua proyek stategis nasional dan pengawasan penganggaran yang ada diberbagai lini terutama terkait dengan proyek stategis nasional pemindahan ibukota negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Itulah sebabnya barangkali tema Rakernas tahun ini lebih melompat jauh mengawal kebijaksan penganggaran negara dam membangun dan menjaga stabilitas perekonomian negara.
Sehingga melalui tema tersebut insan adhyaksa akan terdepan di dalam penegakan hukum dan ikut didalam mengawal dan menjaga penggaran di berbagai proyek strategis nasional.
Optimalisasi dalam segala program kinerja serta menjauhkan perbuatan tercela maka publik truct akan semakin jauh melompat tinggi dan menjadi ikon kebanggaan bangsa dan Negara maka akan tercipta rasa keadilan yang didambakan masyarakat selama ini.
Gerakan pembaharuan yang sudah berjalan harus mampu melahirkan jaksa sebagai agen perubahan dan memiliki integritas yang terpuji.
Percepatan program di masing masing bidang dengan memperhatikan program utama dan rencana aksi yang telah disepakati oleh kejaksaan sesuai dengan blue print reformasi birokrasi kejaksaan itu sendiri.
Tentu kita harapkan rekomendasi dari hasil Rakernas 2023 Kejaksaan ini akan bisa dijalankan secara penuh oleh seluruh insan adhyaksa dimanapun dia berada.
Poin saya disini sepanjang insan adhyaksa menyadari dan menjauhkan sikap untuk mementingkan diri sendiri, tetapi mengagungkan kebersamaan dalam satu kata tetap menjaga komitmen, menjaga marwahnya dan melaksanakan Tri Krama Adhyaksa secara konsisten maka Indonesi Maju akan terwujud.
Jagalah integritas.Salam sukses bagi insan Adhyaksa.(haris fadillah/ahli Pers Dewan Pers/mantan Pengurus PWI Pusat/Penasehat Forwaka)