Haris Fadillah SSos.MSi (kedua dari kiri)/ist
Hari masih gelap saat saya dan isteri bergegas menuju terminal satu Bandara Soetta di Tangerag Banten,Selasa (6/6).
Diantar sopir akupun sampai pada pukul 05.10 wib dan langsung buru buru menuju rung cek in untuk mendapatan boarding pass pesawat super jett yang akan membawa ke kota Kelahiran Belitung.
Meski sedang lelah sebenarnya, karena padatnya pekerjaan, tetapi tidak menyulutkan niat untuk mengikuti acara reuni kawan kawan semasa sekolah di SMP UPT Beltung di Tanjung Pandan.
“Ini acara bukan dua angkatan,tetapi ada tiga bahkan empat angkatan SMP.UPT Belitung mulai tahun 1975,” jelas Yuspinah selaku Ketua Pelaksana Acara Reuni di tahun 2023.
Wah ! kupikir cukup ramai dan bisa jumpa bersilathrami dengan kawan semasa sekolah. Ternyata sudah dua kali rekan-rekan menyelenggarakan acara seperti ini walau tempat berbeda beda. Inilah bagiku pertama hadir dalam kegiatan reuni ini.
Luar biasa hebat,ketemu temn teman Hebat !! semua rekan semasa sekolah bertemu dan begalor di lokasi acara yang dilangsungkan di lokasi wisata Pantai Watudaya Resort Tanjung Tinggi yang menjadi ikon wisata di kepulauan Bangka Belitung.
Jaraknya tidak begitu jauh kurang dari setengah jam dari Bandara Hananjudin untuk mencapai pantai yang indah yang keindahan dengan hamparan pasir putih laut yang landai. Apalagi lokasi inipun tidak jauh juga dengan Pantai Tanjung Kelayang, yang memilii pantai dengan batuan granit yang menjulang tinggi kelangit.
Sebagai ikon wisata pantai ini menjanjikan keindahan yang luar biasa. Bahkan seorang kolumnis Rosihan Anwar pernah menyebut pantai ini seperti “Sekeping Surga ” yang diturunkan Sang Pencipta ke pulau Belitung.
Sangking indahnya maka pantai juga tidak jauh dari pulau Lengkuas pernah dijadikan lokasi shoting film hollywood serta film Laskar Pelangi,tentu sangat menyenangkan bagi yang suka wisata pantai.
Sebagai putera daerah saya pun merasakan indahnya kedua pantai tersebut, saat memandang kearah bebatuaan awakpun berucap : “Mungkin Allah SWT sedang tersenyum saat menciptakan tanah pulau Belitung ini”.
Alhamdulilah sayapun dengan izin allah swt sampai juga di Pantai Tanjung Tinggi dan disambut ramah oleh seluruh rekan reuni di Watuduya. Semua rekan angkatan SMP UPT Belitung tahun 1975 hingga 1978 tumpah ruah disini, begalor dan menumpahkan rasa rindu setelah puluhan tahun tidak berjumpa.
“Ayo kita reuni bersama disini Bung,” ucap singkat sobatku Asri, Muzakar dan Hormen menyapaku singkat. Haahahaha kamipun serentak tertawa lepas dan masih ada jumpa Lasito, Pice sahabat baikku yang aku segani karena awak kadang kadang menyadari harus minder betul betul minder jika jumpa sahabat lama.
Maklum karena awak terlahir dari ayah seorang pegawai rendahan Timah yang tidak mmiliki stratifikasi sosial yang tidak tinggi.
Alhamdulilah kemarin dalam suasana yang sudah berubah sudah berkeluarga dan sama sama sudah berusia tua yang ada pikiran adalah hanya untuk kangen kangenan,bercengkerama atau begalor bahasa Belitung, kami berkisah tentang kesehatan dan kabar anak anak dan cucu.
Yang tak kalah berkesan jumpa Ibu Saleha kawan atlit SMP bariknye. Beliau sehat dan cantik inilah atlit lari/sprinter yang kukenal bersama sama semasa kecil sekolah.
Maklum waktu sekolah kami sering jadi jagoan lari 400 meter dan 800 meter mewakili SMP UPT Belitung di tahun itu. Kini pegawai Pengadilan Tinggi Jawa Barat itupun bermukim di Kota Bandung.
Teman lain yang berkesan jumpa Juliana, Suhaimi serta teman teman lainnya, Juhelmi, Roberto, Rasyidi dllnya. Mereka masih gagah semua dan sehat. Seiingat saya di tahun 1973 itu Juliana dan Hok Se serta rekan dari Regina Pasis lainnya ikut pembauran pelajar (maaf jika salah) sehingga kita bisa saling mengenalnya hingga saat ini.
Saya sendiri menamatkan sekolah SMPT Belitug di tahun 1975, waktu itu kepala sekolah sempat dijabat Abdullah Albani dan kemudian dilanjutkan oleh R Talkanda.
PENGHILANG STRES,
Seiring bertambahnya usia orang akan semakin suka mengenang peristiwa-peristiwa di masa sekolah, apalagi bagi yang sudah berumah tangga. Masa sekolah menghadirkan kisah-kisah unik, senang dan sedih dengan sahabat, guru, hingga dengan kekasih di masa lalu.
Karenanya reuni ini menjadi salah satu acara yang paling dinanti. Reuni bukan hanya mampu mengembalikan memori di masa sekolah, namun juga berfungsi sebagai penghilang stres bahkan bisa menjadi salah satu momen yang mampu membuka peluang karir lebih besar.
Hal itu terkadang juga bisa membuat orang ragu-ragu untuk datang ke acara reuni. Namun, dengan adanya reuni seseorang bisa kembali bersemangat karena akan memiliki peranan seperti dulu lagi.
Saya mengutif pendapat seorang Psikolog Putranto yang menyebutkan berdasarkan hasil yang diungkapkan oleh sejumlah penelitian, menunjukkan jika reuni sekolah itu memang penting, diantaranya adalah untuk menyambung tali silaturahmi dan memperkuat persahabatan, memberi dukungan emosional, mengembalikan kepercayaan diri, membangun relasi dan memperluas networking, serta yang terpenting, reuni juga mampu mengajarkan seseorang untuk berpikir logis.
.
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa kumpul-kumpul bersama sahabat dalam suasana menyenangkan dapat membuat umur seseorang lebih panjang atau kemungkinan meninggal lebih cepatnya berkurang 50 persen. Orang-orang yang memiliki kehidupan sosial seperti ini rata-rata hidupnya bertambah hingga 3,7 tahun.
Bahkan dari Penelitian di Brigham Young University dan University of North Carolina (UCLA), Amerika Serikat (lihat https://gpriority.co.id/) juga mengungkapkan bahwa teman dan keluarga yang selalu mendukung reunian dapat membuat seseorang lebih terasa mudah dalam menghadapi masalah sehingga kebahagiaan selalu tercipta dan membantu seseorang mengurangi beban masalahnya.
MEMBANGUN WISATA,
Saya mencatat banyak kesan positif dari acara reuinian ini meski dari laporan panitia dana yang terkumpul paspasan namun telah mampu membuat kegembiraan bersama yang luar biasa, apalagi sejumlah alumni berdatangan dari Bangka, Jakarta, Depok, Bandung mau mengeluarkan koceknya asal bisa jumpa reunian dan mudik ke tanah kelahiran.
Assiknya acara hiburan dengan berbagai acara yang dikemas Tim Kreaatif dari Ibu Neneng dkk tidak terasa semua rekan alumni hanyut dalam suasana persaudaraan. Tentu saja acara ini telah ikut merespon, meramaikan kegiatan pariwisata yang di Belitung. Alumni telah ikut memasarkan pembangunan pariwisata pantai di Belitung.
Mudahan mudahan lokasi pantai yang indah itu tidak dicemari oleh kegiatan penambangan yang bisa merusak lokasi wisata. Sebab ditengah geliat pembangunan daerah pulau Belitung Provinsi Babel yang berjarak secara geografis tidak jauh dengan ibukota Jakarta dan Singapura nampaknya memerlukan kepemimpinan seorang Bupati yang berwawasan ke maritiman.
Apalagi daerah yang menjadi penghasil Timah dan pasir kwarsa ini sudah mulai bergeser kepada upaya baru pembangunan di bidang Pariwisata maka diperlukan industri baru untuk memompa ekonomi masyarakat di daerah ini yang sudah ratusan tahun menggali timah dan galian golongan C lainnya, sehingga merusak lingkungan akibat kegiatan penambangan.
“Saya kira solusi tepat Belitung kedepan membutuhkan Bupati yang berwawasan ke maritiman dan kelautan. Daerah ini merupakan daerah pesisir kepulauan yang memiliki kekayaan alam perairan serta industri kelautan yang bisa mendongkrak ekonomi baru daerah jika dikelola serius, sayangnya belum ada yang mampu menggarapnya,”
Sebagai daerah kepulauan selama ini Belitung sekian lama hanya fokus mengenjot hasil galian berupa pasir timah atau hasil golongan C lainnya.
Akibatnya kondisi wilayah sebahgian sudah banyak yang rusak karena galian penambangan, sementara masih banyak tersedia kekayaan alam laut yang mempunyai kualitas ekspor yang belum terekplorasi secara besar besaran termasuk kemungkinan pembangunan galang pengedokan kapal yang dulu pernah ada di masa PT Timah bisa dikembangkan termasuk potensi kelautan lainnya.
POTENSI MARITIM,
Dari potensi itu saya melihat seharusnya Belitung bisa menjadi tujuan utama wisata pantai, apalagi ini sudah ditetapkan menjadi KEK Tanjung Kelayang. Bahkan kini penerbangan ke Singapura dan Malaysia sudah terbuka. Sehingga potensi pariwisata pantai potensi kemaritiman akan menjadi solusi kedepan untuk kemajuan pulau ini”
Namun sampai saat ini sayangnya seluruh potensi maritim ini belum mampu dikembangkan di Kabupaten Belitung,ermasuk industri turunan dari produk maritimnya.
Sementara Pariwisata di pulau Timah ini juga belum terintegrasi pariwisata pantai dengan potensi kekayaan laut yang semestinya bisa dikembangkan lebih baik lagi oleh bupati yang seorang teknorat dan memiliki wawasan ke maritiman.
“Ini harus dikembangkan setelah menjadi program pariwisata nasional, Belitung harus menjadi tujuan wisata dan termuat dari berbagai agen agen traveling yang berada di luar negeri serta membuka hubungan penerbangan langsung dari luar negeri”.
Kini sudah banyak hotel berbintang dan banyak wisatawan lokal dan luar negeri mulai berdatangan bahkan prasarana hotel serta makan kuliner khas daerah ikut berkembang, sehingga potensi tinggal ‘merubah masyarakatnya’ minded pariwisata dan terjamin rasa aman dengan membuat berbagai atraksi budaya/kearifan lokal yang menjadi ikon bagi kekayaan dari kearifan lokal daerah.
Kalao pun bisa saya berharap kedepan alumni SMPT Belitung bisa menjadi pioner dalam menjaga kelestarian lingkungan yang kini mulai rusak, karena saya menyaksikan saat mau mendarat dari kejauhan banyak daerah yang udah bopeng bopeng dan ditinggalkan menganga diman mana.
“Jangan sampai daerah ini di robek-robek oleh kegiatan tambang ilegal yang membuat kerusakan lingkungan dimana mana”
Sebagai kaum terpelajar mari kita jaga lingkungan kita. Jangan sampai pulau ini terus menerus dirobek dengan kegiatan ilegal penambangan.Karena itupun perlu adanya Perda yang menentukan lokasi tambang dan larangan daerah untuk menambang agar lokasi wisatawan dapat terjaga kelestariannya, nyaman dan air lautnya tidak tercemar.
Kemudian potensi perekonomian masyarakat pesisir nelayan di lokasi wisata harus dikembangkan diberikan keterampilan, nelayan bisa mengembangkan komoditas hasil laut yang bisa dijual sebagai sentra wisata pantai sehingga mereka ikut memajukan pariwisata pantai yang ada.
“Jadi proporsi masyarakat harus ikut dipacu dalam meningkatkan sektor maritim, bahkan untuk jangka panjang mengarah kepada industri besar. Saya melihat kondisi ini belum berubah”.
Wajah Belitung sebagai destinasi wisata di mata dunia bisa merosot akibat perusakan lingkungan.
“Hilangnya mata pencaharian para nelayan dengan kerugian ekonomi sangat besar dalam jangka panjang akibat rusaknya biota laut itu”. Mari kite Jaga same same. (haris fadillah/alumni Angkatan 1975)